Wednesday, September 21, 2011

Langkah pertama..

Bismillah..
Berdegup saja hati ni dari siang tadi..Excited lebih atau nervous sikit atau cuak pun ada..tak tau lah yang mana satu nak gambarkan perasaan ni..

Esok hari pertama Habib masuk sekolah..haha..kelakar pun ada kan..dah nak habis tahun baru nak masuk sekolah..TRIAL CLASS..kelas percubaan ini akan berlangsung selama sebulan..sambung terus sampai cuti sekolah pun boleh..

Next year dah nak masuk sekolah..so saya decide nak kenal2kan Habib dulu dengan persekitaran sekolah..biar dia mix arround with other children..kat rumah dia tak ada kawan..may be ada culture shock sikit..its ok..that is part of learning too..walaupun kelas untuk budak 4 tahun hanyalah ala 'playschool' saja tapi saya ambil serius bab2 sekolah ni..Langkah pertama adalah langkah yang paling penting!

Kelas bermula jam 9 pagi hingga 11 pagi..2 jam saja..apa yang membingungkan saya..patutkah saya tunggu dia kat sekolah..temankan dia..atau tunggu dalam kereta..mana tau kalau2 dia nangis, boleh cepat2 saya muncul..huhu..atau balik rumah dulu..atau pergi shopping dengan Nuha kat Tesco..isshhh..mana sempat! Tengok lah keadaan dia esok macamana..harap2 semuanya berjalan lancar..

Bekal Habib untuk esok hanyalah air masak dan biskut favourite Habib..sebelum pergi sekolah boleh lepas gian dulu sebab kat sekolah tak boleh bawa botol susu..hehe..balik dari sekolah baru mama bagi makan mihun ke..natik golen (nasi goreng) ke..ok??! whatever you want!

Mama harap sangat langkah pertama Habib adalah langkah yang benar..yang dirahmati Allah..yang direstui Allah..dan pilihan mama adalah yang tepat untuk Habib..mama harap Habib menjadi insan yang menjunjung agama Islam dengan ilmu dan Iman didada..moga menjadi al-huffaz walau apapun bidang yang Habib ceburi..doa mama sentiasa ada untuk Habib..Selamat berjuang! Mama sayang Habibullah! mama yang lebih-lebih..

Peringatan untuk Habib dan mama sendiri..

Hayati dan ikuti pesan Lukmanul Haqim a.s kepada anaknya!



Ya Bunayya!



Wahai anakku.. Sesungguhnya laut ini dalam, banyak sudah manusia yang tenggelam, maka jadikanlah taqwa sebagai bahteramu, iman sebagai kemudinya, dan tawakkal sebagai layarnya.. Semoga kamu selamat..



Wahai anakku.. jangan cemarkan wajahmu dengan meminta-minta, jangan lampiaskan marahmu dengan keburukan yang mencoreng nama baikmu, dan ketahuilah batas kemampuanmu, niscaya hidupmu bermanfaat..



Wahai anakku.. orang yg merasa dirinya hina dan rendah diri dlm beribadah dan taat kepada Allah, maka dia itu orang yg thawadu.. lebih dekat kepada Allah dan selalu berusaha mengindari maksiat..



Wahai anakku.. seandainya ibu bapamu marah kepadamu kerana kesalahan yang kamu lakukan, maka marahnya ibu bapamu itu adalah bagaikan pupuk untuk tanaman yang menyuburkan dan membawa kebaikan..



Wahai anakku ketahuilah.. memindahkan batu besar dari tempatnya itu lebih mudah daripada mengajar orang yang tidak mahu menerima pelajaran..



Wahai anakku.. apabila engkau dihadapkan pada dua pilihan, antara menziarahi orang mati atau datang ke pesta pekawinan, maka pilihlah untuk menziarahi orang mati, kerana ia akan mengingatkanmu pada akhirat, sedangkan datang ke tempat orang kawin hanya mengingatkanmu pada kesenangan duniawi..



Wahai anakku.. janganlah kamu telan saja karena manisnya suatu makanan dan jangan kamu muntahkan karena rasa pahit.. karena manis belum tentu menjadikan sehat dan pahit belum tentu mendatangkan kesengsaraan..



Wahai anakku.. bukan suatu kebaikan namanya bila kamu selalu mencari ilmu tapi kamu tidak pernah mengamalkanya.. karena ia sama seperti orang yang mencari kayu bakar, yang setelah banyak dia tak mampu memikulnya.. padahal dia masih mau menambahnya..



Wahai anakku.. bila kamu mau mencari kawan sejati, maka ujilah lebih dulu dengan pura-pura membuat dia marah. Dan bila pada saat dia marah itu, dia masih berusaha menginsafkanmu.. maka bolehlah engkau ambil dia sebagai kawan.. jika tidak demikian, maka berhati-hatilahlah..



Wahai anakku.. bila kamu berteman, tempatkanlah dirimu sebagai orang yang tidak mengharapkan sesuatu darinya. Biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu darimu..



Wahai anakku.. bergaulah dengan orang yang alim dan berilmu.. perhatikan kata-kata nasehatnya, karena sesungguhnya hati akan menjadi sejuk mendengar nasehatnya dan hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata-katanya, bagaikan tanah yg subur lalu disirami air hujan..



Wahai anakku.. ambillah harta dunia seperlunya saja.. dan nafkahkan selebihnya untuk bekalan akhiratmu.. jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang sampah semuanya, karena engkau nanti akan menjadi pengemis yang membebani orang lain. Sebaliknya.. janganlah engkau peluk dunia ini dan meneguk habis airnya karena sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu hanyalah tanah belaka..



Wahai anakku.. aku mewasiatkan kepadamu tentang delapan perkara.. Jagalah hatimu dalam shalat, jagalah pandanganmu ketika berada di rumah orang, lidahmu dalam majelis, jagalah perutmu dari keserakahan. Juga ingat dua hal dan lupakan dua hal.. Ingatlah Allah dan kematian, serta lupakanlah kebaikanmu pada orang lain dan kesalahan mereka kepadamu..



Subhanallah…



Ya Allah karuniakanlah kepada kami kemampuan untuk menerima setiap ilmu dan petunjuk dari-Mu, yaa Rabb.. mudahkanlah hati kami mendapatkan hikmah dan hidayah yang datang dari orang-orang shalih sebelum kami.. dan golongkan kami kedaam hamba-hamba yang senantiasa memperbaiki diri..”



Amin ya Rabbal a’lamin

No comments:

Post a Comment